e-mail: hawepos_online@yahoo.com
 
INFO TERKINI
Bila Ruang Kuliah Jadi Rebutan
Peserta SPMB di Undip Menurun
Salam Gores di Auditorium
 
 
 
 
 
 
  Wednesday, 02-Jul-2003  
 


Salam Gores di Auditorium

Siang itu, Senin 22 Juni 2003, Jalan Imam Bardjo, SH tampak lengang. Terlihat para calon peserta SPMB yang sedang duduk-duduk di sekitar teras Auditorium Undip sembari menunggu panitia istirahat -- 12.00 – 13.00 WIB --.

Di waktu siang bolong yang sepi itu, satpam yang bekerja di tempat parkir mobil sebelah timur auditorium Undip menangkap firasat yang tidak beres. Seorang pemuda keturunan cina berkulit putih, berambut lurus yang sedang berada di samping mobil Honda Ferio terlihat mencurigakan.
Memang benar. Dugaannya kal ini tidak meleset. Tanpa basa basi, satpam pun mendekati dan membawanya ke pos satpam di pintu gerbang depan kampus Undip Pleburan untuk di interogerasi Dengan cincin akik yang di pakainya, Ia berhasil menggores cat mobil, milik D. Budi. Meski awalnya tidak mau mengaku, akhirnya mengaku juga. Seperti yang diungkapkan Joko Siswanto, satpam yang bertugas.

Sewaktu di pergoki, pelaku yang di ketahui bernama A Soeng Sitomorang ini malah menjawab pertanyaan satpam dengan seenaknya, ”Asem eh Mbleret,” ujarnya sambil nyengir. Bahkan, alasan yang di lontarkan pelaku pun tidak masuk akal,” saya ke sini mau cari cewek, pak”ujarnya lagi dengan akspresi yang sama. “Tapi kalau hanya mau cari cewek apa hanya di Undip thok dan apa harus sampai menggores body mobil segala!”, komentar satpam dengan garang.
Pelaku yang tercatat sebagai mahasiswa sebuah PTS semester delapan di Semarang ini –Unisbank--hanya bisa diam terpaku dan menunduk. Sementara massa yang berada di luar ruangan pos satpam semakin panas saja. Satpam yang bertugas kemudian menyita barang dari tangan pelaku yaitu STNK motor (no.pol. H 3880 …). Tak lama kemudian, polisi datang dan membawa pelaku ke kantor polisi.

Dasar nasib lagi apes. Belum sempat masuk mobil, pelaku di hajar massa sampai babak belur. Joko sendiri mengaku sudah mengawal ketat pelaku, akan tetapi massa yang notabene mahasiswa Undip tak dapat dibendung. “Saya sudah berusaha melerainya, karena massa yang begitu banyak , gagal “, ujarnya.

Keesokan harinya, selasa 23 Juni 2003, pelaku datang di temani ayahnya, Tan Tie Siong, ke pos satpam Undip untuk mengambil STNK motor yang di sita satpam. Kejadian serupa itu rupanya bukan untuk yang pertama kalinya di kampus Undip.”Sudah tiga kali peristiwa yang sama terjadi di sini, tetapi baru kali ini pelakunya dapat tertangkap”, ujar satpam sembari mengakhiri pembicaraan. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan, penjagaan di kampus Undip khususunya auditorium Undip, keamanannya di perketat. Apalagi, pada masa sekarang ketika pendaftaran SPMB, bisa saja kejadian yang tidak mungkin terjadi bisa terjadi. *(mm Bill).

Back Home

 
 
Komentar, kritik, saran, atau masukan dari anda tentang tulisan di atas dapat anda samapaikan dan tuliskan langsung di sini dan hasilnya juga langsung dapat anda lihat!
Komentar Here