e-mail: hawepos_online@yahoo.com
 
Wawancara Utama  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Thursday, 03-Jul-2003  
 



"Pendidikan Undip Tidak Lagi Murah..."
Wawancara Utama: Drs. Adi Nugroho, M.Si

Dulu bila ada lulusan SMU diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dia dianggap cerdas. Bayangkan untuk masuk di PTN favorit dia mesti menyingkirkan pesaing-pesaingnya, yang jumlahnya bisa ribuan.

Itu dulu. Sekarang menjadi mahasiswa PTN paling favorit pun relatif mudah. Asal punya uang puluhan juta, calon mahasiswa bisa memilih fakultas yang dikehendakinya. Aturan masuk ke PTN yang relatif baru itu, dinamai Jalur Kerja Sama. Meski memakai nama kerja sama, intinya tetap sama, mesti membayar dengan uang. Semua aturan baru itu, sudah dipraktekkan di beberapa PTN favorit di Jawa. PTN itu antara lain UGM, UI, ITB, UNPAD, UNSOED, dan UNDIP.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Universitas Diponegoro, Drs. Adi Nugroho, M.Si, ketika ditemui Hawepos Online, mengungkapkan untuk menembus jalur yang satu ini, orang tua calon mahasiswa harus berani membayar Rp. 100 juta untuk Fakultas Kedokteran, Rp. 50 juta untuk Fakultas Teknik, Rp. 25 juta untuk Fakultas lain. Adi yang juga dosen Ilmu Komunikasi Fisip Undip ini tetap mengangapnya wajar-wajar saja. “Orang tua calon mahasiswa tersebut tidak keberatan,” ucapnya. Berikut petikan perbincangannya dengan Meryana W.

Bagaimana mekanisme penerimaan mahasiswa baru terkhusus di Undip?
Ada dua jalur penerimaan mahasiswa baru yaitu jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, red.) dan PSSB (Program Seleksi Siswa Berpotensi, red.). PSSB dibagi menjadi tiga jalur yaitu akademik, olah raga dan seni, dan pengembangan dan kerjasama.
Total mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SPMB dan PSSB sebanyak 3304 orang. Sedangkan yang diterima melalui jalur PSSB sendiri hanya 25% dari total 3304 orang sehingga jumlahnya menjadi 764 orang. Sedangkan yang diterima melalui jalur pengembangan dan kerjasama 1,5% dari semua mahasiswa yang diterima yaitu 48 orang.

Bisakah anda jelaskan mengenai jalur penerimaan mahasiswa baru melalui jalur pengembangan dan jalur kerja sama ?
Jalur ini diperuntukkan bagi mereka yang berprestasi dan berasal dari keluarga yang mampu. Di Fakultas Kedokteran mereka minimal rangking 10 besar di sekolah asalnya.

Kalau boleh tahu, berapakah total biaya dari ke 48 mahasiswa tersebut ?
Jumlah biaya belum terhitung, sudah ada di rektorat namun masih berupa daftar kasar. Belum ada data riil.

Dari data yang sudah masuk, pendaftar paling banyak di fakultas apa?
Mahasiswa yang paling banyak adalah dari Fakultas Kedokteran.

Terus, dialokasikan kemana dana tersebut ?
Dana tersebut dugunakan untuk pembangunan dan perawatan fisik. Sekarang Undip sudah otonomi pendanaan PTN. Karena pemerintah tidak lagi memberikan dana untuk pembangunan fisik. Dan otonomi tersebut telah disetujui oleh Dirjen Dikti yang tidak keberatan mengenai cara-cara yang telah ditempuh.

Kalau demikian, bisa diasumsikan bahwa biaya kuliah di Undip sudah tidak murah lagi ?
Pendidikan Undip tidak lagi murah seperti dulu, tetapi relatif lebih murah dari PTN favorit lainnya. Khusus mahasiswa yang diterima melalui jalur pengembangan dan kerjasama untuk sumbangannya (SPI, red) lebih mahal dari mahasiswa yang diterima melalui SPMB. Karena selain mereka berprestasi mereka berasal dari keluarga mampu. Namun untuk SPP dan Praktikum sama. Pendidikan dengan dana sekarang ini masih wajar. Banyak mahasiswa luar negeri seperti Malaysia, Singapura, ingin belajar di Indonesia. Mereka bersedia membayar lebih tinggi. Karena menurutnya pendidikan bagus, namun murah dibandingkan dengan Singapura. Akan tetapi mereka dibatasi. Agar kita bisa menampung dan mendidik SDM dari negeri sendiri.

Anda mengatakan, dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan dan perawatan fisik. Contoh riilnya ?
Misal di fakultas kedokteran itu sekarang peralatannya lebih maju. Selain itu untuk perawatan gedung. Karena tidak ada alokasi dana dari pemerintah. Walaupun sebenarnya dalam APBN 20 % dana APBN, untuk pendidikan tapi pada prakteknya belum dilaksnakan. Kemudian untuk pembangunan kampus Undip di Tembalang. Untuk mendanai studio mini di Fakultas Fisip. Selain itu digunakan sebagai tunjangan untuk mendukung pengembangan SDM.

Apakah orang tua dari ke-48 calon mahasiswa tersebut tidak keberatan dengan biaya atau sumbangan yang ditentukan ?
Tidak. Orang tua calon mahasiswa tersebut tidak keberatan.

Bagaimana pengelolan dananya ? Apakah diserahkan masing-masing fakultas atau tetap di handle oleh universitas ?
Dana sumbangan tersebut 80 % dikelola Fakultas, sedangkan 20 % dikelola Universitas.

Sebagai salah satu PTN favorit, apakah harapan Undip mendatang ?
PTN harus lebih maju. Dengan dukungan pendanaan yang memadai saya yakin PTN mampu menjadi pelopor pendidikan nasional.***

Back Home

 
 
Komentar, kritik, saran, atau masukan dari anda tentang tulisan di atas dapat anda samapaikan dan tuliskan langsung di sini dan hasilnya juga langsung dapat anda lihat!
Komentar Here