e-mail: hawepos_online@yahoo.com
 
Wawancara Utama  
Jalur Khusus Membuat Resah
PSSB Undip beleumtransparan
 
 
 
 
 
 
 
  Friday, 11-Jul-2003  
 

PSSB DI UNDIP BELUM TRANSPARAN

Siang itu, tanggal 1 juli 2003 di tengah panasnya sengatan matahari di depan gedung LPPU kampus Undip Tembalang, seorang gadis sebut saja namanya Ayu ( bukan nama sebenarnya –red ) tengah asyik ngobrol dengan sesama peserta prates martikulasi PSSB didepan ruang ujian.

Berdasarkan hasil investigasi ,salah satu dari mereka ini adalah calon mahasiswa PSSB jalur pengembangan dan kerjasama atau akrab disebut jalur khusus dari fakultas kedokteran. Dalam perjalanan pulang reprter Hawe Pos membuntuti langkah mereka. Tak usah Suudhon dulu, kami hanya ingin wawancara.

Gadis cantik berkuning langsat ,berambut pendek ini tidak bersedia menyebutkan identitasnya karena malu diketahui orang lain. “Awalnya saya memutuskan Masuk Undip melalui jalur PSSB setelah tidak berhasil menjadi mahasiswa Universitas Gajah Mada lewat UM –UGM beberapa waktu lalu . Begitu tahu Undip membuka PSSB jalur PPK (Pengembangan dan Kerjasama-red ) saya langsung mendaftar dan memilih Fakultas Kedokteran “,ungkapnya.

Ia mengaku Orang tuanya telah mengeluarkan uang sejumlah 100 juta rupiah guna membayar sumbangan khusus. Para orang tua dari mahasiswa jalur PPK ini dipanggil untuk membayar jalur ini yang jumlahnya minimal 100 juta rupiah untuk FK .”100 juta rupiah itu angka minimal ,ada juga Peserta lain yang membayar 150 juta rupiah .Saya kira kalau ada yang membayar lebih dari itu mungkin karena nilai akademiknya tergolong kurang “, tambahnya yang ditemani anak PSSB lain dari jalur akademik .”Karena sudah diterima di Undip ,maka rencana saya akan ikut SPMB tahun inipun terpaksa Saya batalkan .Penginnya ingin megambil FK UI ,tetapi karena jauh ya mending di Undip saja “ ,lanjutnya.

Selain itu, Menurutnya syarat untuk menjadi mahasiswa Undip jalur PPK ini terbilang tidak sulit . Cukup dengan memiliki prestasi 10 besar dikelas dan bersedia membayar uang yang sudah ditentukan batas minimalnya sudah bisa masuk Undip.

Sementara itu Reporter Hawe Pos yang lain Rabu 2 juli 2003 mencoba menelusuri benang putus di jalur PSSB. Sekitar pukul 10.20 pagi saat mentari masih di ubun-ubun ia menemui Ketua PSSB Drs.Yusmilarso,MA, di gedung LPPU Tembalang . Target wawancara kali ini adalah meminta data peserta PSSB jalur PPK . Wawancara tersebut berlangsung sekitar 15 menit diruang VIP Audit LPPU.

Rambutnya lurus, sedikit gemuk tampak tersenyum menerima kedatangan Hawe Pos. “Apakah Bapak punya data mahasiswa baru PSSB jalur PPK ? “, tanya Hawe Pos. Seketika roman muka Pak Yus, panggilan akrabnya langsung berubah.

’’Ya ,saya punya data tersebut .”
”Tapi, Maaf ,saya tidak berani memberikan data tersebut .”
”Kenapa ! “.
.’’Secara prosedural yang punya disposisi untuk data tersebut adalah PR II sama Rektor “ ,aku Pak Yusmilarso .

Setelah wawancara tersebut Hawe Pos segera meluncur ke Rektorat. Memasuki Rektorat tampak rumput-rumput hijau nan asri. Memasuki beranda depan kami di sambut oleh serdadu berseragam coklat muda –warna krem-- yang menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah menunggu beberapa menit kami dipersilakan menemui PR II. Didepan pintu kami disambut sang sekertaris berparas ayu ,berambut panjang . “Bapak PR II Ada ?” ,tanya Hawe Pos .’’ Ada , didalam .Langsung masuk aja !”. Tanpa panjang lebar setelah memperkenalkan diri, kami langsung mengutarakan maksud kedatangan kami. Tetapi apa jawaban Bapak PR II ?. Ia mengaku kurang tahu mengenai data riil calon mahasiswa baru jalur PKK. Hanya data asarnya. Berapa jumlah calon mahasiswa baru jalur PPK dan fakultas apa saja.

Karena tak puas dengan jawabannya, kami mencoba untuk menemui rektor secara langsung, meski harus ke pleburan. Karena saat itu menurut informasi dari salah seorang petugas piket Bapak Eko Budiharjo sedang ada di Rektorat Pleburan.

Beberapa menit kemudian kami tiba di Rektorat Pleburan. Kali ni kami gagal menemuinya. Beliau sudah keburu meninggalkan pleburan. Capek, dan perasaan kesal pun hampir saja tak dapat kami tahan. Kami sadar sebenarnya mereka menghindar dan selalu menunjuk pihak lain sebagai alasan tidak mau memberikan keterangan yang sebenarnya. Berapakah data sebenarnya ?, Siapa-siapa saja yang masuk lewat jalur khusu tersebut? Masih juga blum transparan. ” Saya membayar 100 juta rupiah untuk menjadi mahasiswa Undip jalur PPK ini “, jelas ayu .

Back Home

 
 
Komentar, kritik, saran, atau masukan dari anda tentang tulisan di atas dapat anda samapaikan dan tuliskan langsung di sini dan hasilnya juga langsung dapat anda lihat!

[ Tulis Komentar] [ Lihat Komentar]