e-mail: hawepos_online@yahoo.com
 
Foto Ilustrasi
Manajemen tertutup membuat Koperasi Mahasiswa (Kopma) Kosuma Undip jadi sarang korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kemudian haruskah didiamkan begitu saja...
  Thursday, 17-Jul-2003
edisi lalu
 

Bisnis Pribadi Mengatasnamakan Kosuma

Bangunan itu berdiri di Jalan Sirojuddin 12 Tembalang. Di dalam ruangan seluas 28 meter persegi, berjajar meja kursi plus 20-an komputer lengkap. Di pintu masuk terpampang nama Rental Kosuma Undip. Seperti hendak mempertegas, di depan, di atas rumah, masih tertulis nama Kosuma. Namun jangan salah terka. Rental itu tidak milik Kosuma, namun milik pribadi. Ibaratnya nama Kosuma hanya embel-embel saja. Menurut salah seorang penjaga rentalnya, pemiliknya pernah menjadi pengurus Kosuma.

Bisnis pribadi yang mengatasnamakan Kosuma tak hanya terjadi di Tembalang. Di Jalan Hayam Wuruk, nama Kosuma Seluler bisa juga kita jadikan rujukan lain. Kosuma Seluler yang beroperasi seatap dengan Wartel Kosuma itu terbilang laris. Tentu saja, meski menggunakan nama Kosuma bukan berarti aset jutaan rupiah itu milik Kosuma Undip. Menurut ketua Kosuma Undip, Bayu AT, bisnis yang bergerak dalam jual beli Heandphone itu merupakan aset bersama. Yang namanya aset bersama tentu saja hasil kerja sama. Pemiliknya tidak bisa dikatakan Kosuma seorang. Sebab masih ada pemodal lain yang turut serta dalam kepemilikan.

Seperti yang terjadi Tembalang, tak banyak mahasiswa yang tahu dengan siapa kerja sama usaha itu dilangsungkan. Anehnya, Pembantu Rektor III Undip, Bambang Triono mengaku tak tahu menahu adanya kerja sama itu. Menurutnya, aset counter HP di Jalan Hayam Wuruk itu, tak pernah diberitahukan padanya secara lisan atau tertulis. "Saya malah tidak tahu bahwa Kopma Kosuma punya bisnis seperti itu karena memang tidak tercantum dalam pembukuan," kata Bambang tegas.

Menurut Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, bisnis jual beli HP itu baru diketahuinya ketika, pihaknya selaku pembina Kosuma, mengecek secara langsung ke pengurus Kosuma. "Yang membuat saya kecewa adalah pihak Kopma Kosuma tidak melaporkan tentang kepemilikan atas counter HP itu pada saya", ujar Bambang dengan nada serius.
Bambang merinci, dalam laporan Kosuma tak pernah memasukkan Kosuma Seluler dan Rental Kosuma Tembalang dalam daftar aset-aset Kosuma. Dalam daftar yang dikirimkan aset Kosuma secara legal adalah 5 KBU wartel di Jalan Hayam Wuruk, Kafe Melati di kampus UNDIP Pleburan, sebuah toko buku, serta 2 KBU wartel di tempat yang sama. Inventaris lain peninggalan upaya pengembangan sayap Kopma Kosuma adalah sebuah bus.
Sepertinya nama Kosuma Undip masih ampuh dijadikan ajang bisnis. Namun sayang, bisnis itu hanya mengisi pundi-pundi uang beberapa gelintir orang saja. Lantas kemana prinsip koperasi mahasiswa yang dari mahasiswa oleh mahasiswa dan untuk
mahasiswa?(Leny/Win/Andri)--->tulisan ini telah dimuat di Hawe Pos edisi cetak VI/25 Maret-5 April 2003<---



Back Home

 
 
Komentar, kritik, saran, atau masukan dari anda tentang tulisan di atas dapat anda samapaikan dan tuliskan langsung di sini dan hasilnya juga langsung dapat anda lihat!

[ Tulis Komentar] [ Lihat Komentar]